Minggu, 22 September 2013

Kangen Nulis

Sudah berapa lama aku nggak posting tulisan di blog ini ya? sudah satu tahun euyyy ....! Banyak sekali cerita menarik yang belum terabadikan di dalam sebuah tulisan. Kenapa oh kenapa .... aku juga nggak ngerti. Mungkin lagi nggak pengen tulisannya dibaca orang kali ..hehehe...
Saat pindah rumah, pengalaman di lingkungan yang baru, perkembangan anak-anakku, detik-detik pengunduran diriku sebagai ketua komite sekolah di sekolah Nayla, dapat orderan catering anak2 sekolah, pengalaman spiritualku pun di bulan Ramadhan tahun  ini belum kutuangkan di sini.

Sekarang lagi mau pindahan rumah lagi nih.... Capek ? ya iya laaah ..! namanya juga hidup di dunia. Nanti, nggak capeknya kalau sudah sampai ke surga *kalau masuk surga*

Duh, lama gak nulis rada mati gaya nih... mana duluan yang mau diceritain..mmmmm....
Rada nyesel juga sih, kenapa moment-moment lucu, menyakitkan, mengharukan, mengagetkan de el el,nggak segera kutuliskan di sini... Takut tulisan dijiplak orang kali yee ... *siapa yang mau njiplak ? hehehe*

Sekarang saatnya kembali kepada salah satu hobi lama : N.U.L.i.S

ya ! tunggu tulisan ku berikutnya ya.. blogkuuuu...! next: Pengalaman Ngontrak Rumah


Rabu, 08 Agustus 2012

Rapat Pertama di Sekolah Nayla

Kira-kira jam 8 lewat 10 aku sudah tiba di sekolah Nayla : PAUD Amari. Rajin banget nih, orang tua murid sudah pada duduk manis ditempatnya. Ini adalah rapat pertamaku dengan para guru dan para orangtua murid di sekolah Nayla (baru TK A).

Setelah memperkenalkan ketua yayasan, para guru dan aktivitasnya, tiba saatnya pemilihan ketua komite sekolah dan para pendampingnya.
Singkat cerita, diusulkan beberapa nama orang tua murid, termasuk aku : Mama Nayla. Wah, sebenarnya dalam hati aku nggak ingin jadi ketua. Repot. Tapi, jika aku terpilih, ini akan menjadi pendorong utamaku untuk aktif di suatu kegiatan yang bermanfaat untuk anak-anak, dapat mengenal seluruh guru dan orang tua di sekolah ini. Nggak ada salahnya deh aku coba. Hitung-hitung belajar berani dan rajin mengemukakan pendapat.

Katanya sih, semakin banyak kegiatan positif yang kita punyai, kita akan menjadi orang yang organized, peka dan sabar. Coba ajalah. Toh,yang diurusi kan anak-anak calon pemimpin yang mengenal dan taat pada Tuhan yang menciptakan mereka.

Sudah...Ternyata aku mendapat suara terbanyak. Berarti ketua komite sekolah yang baru adalah : Aku, mama Nayla. Mudah-mudahan aku dapat menjalankan amanah yang telah diberikan dan dapat memberikan banyak manfaat untuk sekolah ini, dengan kerjasama dengan semua orang tua dan guru. Amiin..

Ok aku cerita lagi nanti..Insyaa Allah.

Baca : Peran Komite Sekolah

Minggu, 30 Mei 2010

Bila Usianya Lebih Tua


"Bagaimana dengan perbedaan usia kita...? saya lebih tua daripada antum..?" Itulah salah satu pertanyaan yang aku ajukan ketika melakukan ta'aruf dengan calon suami yang sekarang menjadi ayah dari ketiga anak-anakku...
Dengan senyum manis yang menampakkan dua lesung pipinya," Saya malu pada Rasullulah..Beliau menikahi Siti Khodijah yang usianya 15 tahun lebih tua daripada Beliau" ujarnya menanggapi pertanyaanku itu. "Mengapa saya tidak dapat menerima seorang wanita yang hanya lebih tua dua setengah tahun daripada saya..?" tambahnya. Aku mengangguk-angguk mencermati kata-kata bijaknya itu.

Itulah sedikit penggalan kisah masa ta'aruf sebelum 5 minggu kemudian kami menikah. Saat itu usiaku sudah mencapai 30 tahun.
Kali pertama aku dilamar seseorang adalah ketika aku berusia 21 tahun. Ada beberapa orang lagi sesudahnya yang menyatakan langsung kepada orang tuaku tentang keinginan mereka untuk menikahiku. Semuanya tak dapat kuterima karena aku merasa memiliki banyak perbedaan prinsip dalam pemikiran.

Ada beberapa teman wanita yang seusia denganku, pernah mengalami hal yang sama. Mereka tak dapat menerima pinangan beberapa teman laki-lakinya karena merasa tidak sejalan dalam pemikiran yang prinsip meskipun mereka satu iman. Kalaupun ada yang dapat mereka terima, si laki-laki tidak menginginkan wanita yang lebih tua darinya.
Aku menikah di usia 30 tahun, mereka di usia menjelang 40 tahun.Bahkan ada yang sampai sekarang belum menikah !

Banyak laki-laki beriman yang mengajukan 1 syarat sebelum ta'aruf : Calon istri harus lebih muda darinya dan parahnya mereka memberikan range usia : antara 20-25 tahun...!

Salah seorang teman dekatku pernah curhat. Hampir setiap malam ia berkeringat dingin dan gemetar bila memikirkan permintaan orang tuanya untuk segera menikah ( pada waktu itu usianya 38 tahun ). Belum lagi menghadapi pertanyaan orang-orang di sekitarnya. Beberapa teman termasuk aku, pernah mengusahakan agar dia segera mendapatkan jodohnya. Namun semuanya tidak menginginkan wanita yang lebih tua apalagi usianya sudah 38 tahun ,meskipun penampilannya 10 tahun lebih muda dan ia adalah seorang guru taman kanak-kanak yang shalehah dan giat dalam berdakwah ...! Subhanallah..!

Berapa banyak wanita-wanita beriman yang seharusnya telah bertahun-tahun yang lalu memberikan pelajaran berharga tentang ayat-ayat Allah dan mengajarkan akhlak yang mulia kepada anak-anak yang lahir dari rahimnya sendiri, harus menunggu..? Padahal banyak laki-laki beriman yang sudah siap untuk menikah lalu-lalang di depan matanya ?

Berapa banyak wanita-wanita di usia sangat matang untuk menikah atau para janda yang harus berjalan sendirian di petang bahkan malam hari pulang dari berdakwah sendirian tanpa ada seseorang yang melindungi, menghibur kepenatan hatinya dan menafkahinya..?
Padahal diketahuinya banyak laki-laki beriman menikah untuk kedua kalinya dengan wanita-wanita yang sangat muda dan masih punya banyak kesempatan ?

Apakah muda usia menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat..? Apakah muda usia menjamin terpeliharanya kecantikan ruhiyahnya...? Benarkah yang lebih muda selalu up to date dalam segala hal..? dalam pengetahuan tentang membina rumah tangga yang diridhoiNYA, pengetahuan tentang memelihara kecerdasan dan kecantikan lahir dan bathin..?

Seorang laki-laki tentu saja boleh memilih wanita yang akan dipersuntingnya. Namun amatlah bijak dan mulianya bila dasar pemilihan yang dilakukan terutama atas dasar keikhlasan dalam memperjuangkan DienNYA. Bukan atas dasar usia. Apalagi jika itu dijadikan suatu syarat.

Segala sesuatu memang terjadi atas izinNYA. Jodoh memang ada di TanganNYA.
Namun DIA telah mengajarkan kepada kita semua....bagaimana cara mengambil keputusan yang terbaik melalui RasulNYA.