Minggu, 30 Mei 2010

Bila Usianya Lebih Tua


"Bagaimana dengan perbedaan usia kita...? saya lebih tua daripada antum..?" Itulah salah satu pertanyaan yang aku ajukan ketika melakukan ta'aruf dengan calon suami yang sekarang menjadi ayah dari ketiga anak-anakku...
Dengan senyum manis yang menampakkan dua lesung pipinya," Saya malu pada Rasullulah..Beliau menikahi Siti Khodijah yang usianya 15 tahun lebih tua daripada Beliau" ujarnya menanggapi pertanyaanku itu. "Mengapa saya tidak dapat menerima seorang wanita yang hanya lebih tua dua setengah tahun daripada saya..?" tambahnya. Aku mengangguk-angguk mencermati kata-kata bijaknya itu.

Itulah sedikit penggalan kisah masa ta'aruf sebelum 5 minggu kemudian kami menikah. Saat itu usiaku sudah mencapai 30 tahun.
Kali pertama aku dilamar seseorang adalah ketika aku berusia 21 tahun. Ada beberapa orang lagi sesudahnya yang menyatakan langsung kepada orang tuaku tentang keinginan mereka untuk menikahiku. Semuanya tak dapat kuterima karena aku merasa memiliki banyak perbedaan prinsip dalam pemikiran.

Ada beberapa teman wanita yang seusia denganku, pernah mengalami hal yang sama. Mereka tak dapat menerima pinangan beberapa teman laki-lakinya karena merasa tidak sejalan dalam pemikiran yang prinsip meskipun mereka satu iman. Kalaupun ada yang dapat mereka terima, si laki-laki tidak menginginkan wanita yang lebih tua darinya.
Aku menikah di usia 30 tahun, mereka di usia menjelang 40 tahun.Bahkan ada yang sampai sekarang belum menikah !

Banyak laki-laki beriman yang mengajukan 1 syarat sebelum ta'aruf : Calon istri harus lebih muda darinya dan parahnya mereka memberikan range usia : antara 20-25 tahun...!

Salah seorang teman dekatku pernah curhat. Hampir setiap malam ia berkeringat dingin dan gemetar bila memikirkan permintaan orang tuanya untuk segera menikah ( pada waktu itu usianya 38 tahun ). Belum lagi menghadapi pertanyaan orang-orang di sekitarnya. Beberapa teman termasuk aku, pernah mengusahakan agar dia segera mendapatkan jodohnya. Namun semuanya tidak menginginkan wanita yang lebih tua apalagi usianya sudah 38 tahun ,meskipun penampilannya 10 tahun lebih muda dan ia adalah seorang guru taman kanak-kanak yang shalehah dan giat dalam berdakwah ...! Subhanallah..!

Berapa banyak wanita-wanita beriman yang seharusnya telah bertahun-tahun yang lalu memberikan pelajaran berharga tentang ayat-ayat Allah dan mengajarkan akhlak yang mulia kepada anak-anak yang lahir dari rahimnya sendiri, harus menunggu..? Padahal banyak laki-laki beriman yang sudah siap untuk menikah lalu-lalang di depan matanya ?

Berapa banyak wanita-wanita di usia sangat matang untuk menikah atau para janda yang harus berjalan sendirian di petang bahkan malam hari pulang dari berdakwah sendirian tanpa ada seseorang yang melindungi, menghibur kepenatan hatinya dan menafkahinya..?
Padahal diketahuinya banyak laki-laki beriman menikah untuk kedua kalinya dengan wanita-wanita yang sangat muda dan masih punya banyak kesempatan ?

Apakah muda usia menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat..? Apakah muda usia menjamin terpeliharanya kecantikan ruhiyahnya...? Benarkah yang lebih muda selalu up to date dalam segala hal..? dalam pengetahuan tentang membina rumah tangga yang diridhoiNYA, pengetahuan tentang memelihara kecerdasan dan kecantikan lahir dan bathin..?

Seorang laki-laki tentu saja boleh memilih wanita yang akan dipersuntingnya. Namun amatlah bijak dan mulianya bila dasar pemilihan yang dilakukan terutama atas dasar keikhlasan dalam memperjuangkan DienNYA. Bukan atas dasar usia. Apalagi jika itu dijadikan suatu syarat.

Segala sesuatu memang terjadi atas izinNYA. Jodoh memang ada di TanganNYA.
Namun DIA telah mengajarkan kepada kita semua....bagaimana cara mengambil keputusan yang terbaik melalui RasulNYA.





3 komentar:

Anonim mengatakan...

subhanallah... sebuah pembelajaran yang menarik... keep writing mbak... salam buat keluarga...

Susi Susindra mengatakan...

Subhanallah, mbak. AKu merinding membacanya.
Aku juga teringat banyaknya temanku yang di usia 30 tahun belum menikah. Dapat kurasakan getirnya mereka menjawab pertanyaan orang tua dan tudingan tetangga.
Aku bersyukur menikah di usia 25 tahun atas desakan orang tua, meski jujur belum siap. Dan alhamdulillah kami bahagia dengan segala kelebihan dan kekurangan kami.

fenty mengatakan...

yang saya sedih... banyak dari lelaki beriman yang memiliki syarat itu yang berlabel ikhwan..... tapi ya hidup itu penuh pilihan... mereka berhak memilih....... semoga Allah memberi kemudahan para akhwat yang senantiasa mendekatkan diri pada-NYA aamiiin